Kamis, 04 Agustus 2011

Additional part : Bright Brain is Brilliant

Kulihat dirinya dengan penuh ketenangan, entah apa yang ada di benaknya. Yang kutahu, dia hanya membaca soal-soal ulasan untuk OSN Fisika yang sedari tadi dibawanya. Riuh suasana yang ada di sekitar kami yang berjumlah kurang lebih 6 orang itu tak dihiraukannya. 
 ~                     ~                      ~                      ~                      ~                      ~
Pagi ini, terasa amat dingin menyentuh tulangku. Jantung berdegup cepat begitu terasa oleh diriku pagi ini. Aku berangkat menuju sekolah untuk mengikuti OSN di salah satu sekolah di Jakarta ini. Sesampainya disekolah, aku belum melihat siapa-siapa yang datang. Dari sekolah ku, kami mengirim hampir seluruh cabang yang di olimpiadekan.
            Kami semua berharap penuh akan bisa meraih kemenangan saat ini. Semua berdoa agar dewi fortuna senantiasa mendampingi langkah kami menuju kesuksesan ini. Harap, cemas, serta penuh kepercaya dirian yang ada pada diri pribadi kami semua.
            Pembimbing kami semua ini adalah guru yang super cerdas bagiku. Dia adalah guru dengan ingatan yang super hebat. Kecepatan berhitungnya tidak bisa dikalahkan oleh guru-guru lain disekolah kami. Sungguh mascot OSN yang sangat terbilang pantas. Berharap dari tangan Bapak satu ini kita bisa membawa nama baik untuk sekolah kami.
            Bersama kami berangkat menuju sekolah yang dituju untuk menjalani OSN kali ini. Terpampang wajah panic diantara semua peserta dari sekolahku. Tetapiada yang menjadi menarik perhatianku, dia adalah kakak kelasku. Kelas 12 IPA. Wajahnya terlihat tidak tua, memakai kaca mata, sedikit mungil, memakai jaket berwarna hitam dengan warna kuning sebagai variasi warnanya, serta berkulit hitam tapi tidak terlalu gelap.
            Dia tersenyum? Apa yang ada di benaknya sungguh tidak dapat kugambarkan dengan ribuan kata. Apa memang dia sudah sangat mendambakan OSN ini. Atau memang dia sangat suka dengan pacuan adrenalin yang dialami oleh kami semua ini. Memang, dia adalah ikon anak pintar yang ada di sekolah kami. Melihatnya seperti melihat Einstein muda yang berjalan disekitar sekolah kami.
            Aku satu cabang OSN dengannya, yaitu Fisika. Aku ingin menyapa tetapi aku sangat sungkan dan malu. Melihatnya saja aku hanya berani dari jauh. Sungguh sebuah anak yang mempunyai pancaran yang berbeda dari anak-anak lain yang pernah aku lihat.
            Sesampainya di gerbang sekolah yang dimaksud, kami semua langsung turun dan mencari-cari dimana tempat kami akan melaksanakan test ini.
            “Hai, Reno ya?”
            “Ha, iya bro. Hehe kenal sama gua?”
            “Iya lah, pacarnya Rani kan. Siapa sih yang ga kenal orang kaya elu Ren”
            “Halah, bisa aja lu. Lu juga kali, siapa sih satu sekolah yang ga kenal sama elu bro”
            “Hahaha ga kok gua biasa aja Ren”

0 komentar :

Posting Komentar