Sabtu, 06 Agustus 2011

Additional Part : Bright Brain is Brilliant 3


Kami berdua memilih untuk duduk di bagian pojok belakang di kelas itu. Kami tidak diberi ketentuan untuk di bangku sebelah mana. Jadi kami bebas untuk memilih bangku mana yang akan kami pilih.
            Beruntungnya di meja yang kami pilih itu terdapat buku kumpulan soal-soal Fisika dan itu sangatlah tebal. Buku itu ternyata milik salah seorang murid yang sekolah disini. Dari namanya kita bisa mengetahui kalau pemilik buku tersebut adalah seorang perempuan. Salman lalu mencatat nama tersebut karena dia ingin melihatnya di facebook sepulang dari sini. Hahaha dasar masih saja bisa berpikir seperti itu di saat ini.
            Pengawas pun datang kami semua mengerjakan soal yang diberi oleh pengawas tersebut. Hanya 7 soal tetapi soal ini sangatlah susah untuk aku pecahkan dan jawab. Aku menoleh kearah Salman. Wah wah dia sudah menghitung hampir setengah soal. Hebat sekali orang ini pikirku. Akhirnya dengan memberanikan diri aku bertanya bagaimana cara menjawab soal-soal seperti ini. Dia pun menjelaskan cara yang dipakai untuk memecahkan soal itu.
            Hari itu cepat berlalu, soal kami terjawab sudah. Saat ini kami menunggu untuk lomba untuk sesi kedua besok. Akhrinya kami pulang dan beristirahat dirumah.
            Pagi kali ini begitu berbeda dengan pagi kemaren, sangat dingin. Langit pun terlihat tidak bersahabat kali ini. Aga sedikit mendung dan angin berhembus menyentuh kulitku yang sensitive ini bisa merasakan betapa dinginya pagi itu. Dengan kepercayaan diri dan tekad yang kuat, ku ucap Bismillah seraya langkah kakiku pagi ini untuk melaksanakan OSN hari kedua.
            Benar saja, saat di jalan hujan deras pun turun menyelimuti bumi ini. Merata dari rumahku ke sekolah tempat ku berlomba. Aku sih tidak kehujanan karena aku berangkat diantar menggunakan mobil. Tetapi aku memikirkan bagaimana nasib teman-temanlu yang lain. Pasi mereka kehujanan saat ini.
            Sesampainya di tempat lomba, hujan menunjukan bahwa saat ini mereka akan bersahabat dengan kami para peserta lomba ini. Ternyata setelah sampai disana, sekolah kami adalah sekolah pertama yang datang pada waktu itu. Karena hujan jadi semuanya terlambat datang ke tempat lomba.
            Aku bersama teman-teman satu bidang studiku belajar membahas soal-soal OSN di sebuah masjid di sekolah itu. Masjid yang ini berbeda dengan masjid yang kemaren, masjid ini ternyata lebih besar dan bersih. Hebat sekali, satu sekolah ada 2 masjid untuk tempat ibadah. Masjid yang kemarin ternyata adalah masjid untuk sekolah yang lain, jadi sekolah ini adalah gabungan wilayah 2 sekolah.
            Kami semua satu regu berjumlah 6 orang, tapi sekarang hanya ada 5 orang saja yang baru datang. Satu lagi belum sampai di tempat ini. Yaitu Salman, si manusia pembawa kecerahan dan penerangan bagi kami dengan otak-otak yang terbelengu oleh pendeknya jalan pikiran.
            Sambil belajar, kami berharap cemas dimanakah Salman berada. Bresss hujan pun turun lagi dengan derasnya. Suara hujan menyulitkan kami untuk berkomunikasi satu sama lain karena saking derasnya.




0 komentar :

Posting Komentar