Jumat, 29 Juli 2011

Putih diatas Titik Hitam

Banyak sekali permasalahan yang dialami oleh sebuah pasangan dalam menjalani hubunganya. Terkadang masalah itu bisa menjadi jalan untuk lebih dewasa dalam menyikapi pasangan tetapi ada kala masalah itu bisa membuat hubungan itu berakhir tak ada artinya. Pada intinya setiap ada masalah yang dihadapi oleh sebuah pasangan itu adalah jalan untuk menjadi pasangan yang dewasa dari sebelumnya.
            Selayaknya pasangan yang lainnya, hubungan kami pun sering dilanda masalah. Setiap masalah itu datang silih berganti. Sebuah ironi memang, banyak sekali lagu-lagu cinta yang kita dengar itu menandakan bahwa cinta itu adalah segalanya. Tetapi dalam kenyataanya kita berjalan dengan susah payah. Segala badai kita terjang sampai saat ini, hingga kedewasaan yang kita dapat saat ini. Walau saja kita masih sering terbawa oleh ego masing-masing.
            Kisah cintaku bukanlah kisah cinta layaknya Cinderella dan pangeranya, putri salju dengan kurcaci dan pangeran yang menciumnya, ataupun rapunzel yang akhirnya menikah dengan pangeran tampan yang ia cintai yang berujung bahwa kisah cinta mereka berakhir dengan bahagia selamanya.
            Jujur semua itu adalah idaman bagi para pasangan yang melaksanakan hubungan cinta. Tetapi sayang kehidupan kita lebih terasa disbanding mereka yang berada di negeri dongeng. Lebih nyata ketimbang fiksi yang ada. Akan terasa sakit pula jika kita tak hati-hati melangkah. Serta kita juga tidak hidup dengan penuh kebahagiaan layaknya mereka, begitu juga hubunganku dengan Rani. Banyak yang menyebut kita ini menjalani hubungan tanpa masalah dan menjadi pasangat terawet di sekolah kami. Mereka yang menyebut kita seperti itu hanyalah melihat hubungan pasangan kita dari kulit luarnya saja. Padalah hubungan kami itu tak layaknya seperti bulan di angkasa. Dari jauh kita bisa melihat betapa indahnya cahaya terang bulan yang dipantulkan dari Matahari, tetapi jika kita lebih dekat untuk melihatnya maka akan terlihat bahwa bulan itu tak secantik yang kita lihat. Banyak sekali bongkahan-bongakan dan kawah yang tersebar disana. Seperti itulah hubungan kami.
            Cerita ini menunjukan bahwa kesetiaan akan mengalahkan segalanya di hidup ini. Banyak yang kita lewati serta arungi dalam menjalani hubungan. Kecil, sedang dan sangat rumit kita lewati bersama. Konsistensi akan membantu jalannya pasangan yang baik.
            Saat ini kita akan memasuki jenjang yang baru dan grade yang baru. Kita akan memasuki kelas 3 saat ini. Kelas tertinggi dalam sekte sekolah, muncul kepedean dari bebarapa kaum yang menganggap bahwa mereka yang terbaik. Merasa paling tua diantara adik-adik kelasnya. Sudah mulai menopangkan wajah yang mana dulunya hanya menunduk kalau bertemu dengan kakak kelasnya. Haha lucu memang jika melihat kenyataan ini di sekitar kita. Tapi apa boleh dibuat, inilah realita SMA yang sesungguhnya. Ada juga yang mencoba untuk mencuri hati dari hati adik kelasnya supaya dianggap paling care dan paling baik. Wah wah memang inilah kehidupan.
            Tidak hanya masalah itu saja yang bisa kita nikmati, tetapi kita juga akan menikmati kelas 3 dengan cara kita sebenarnya. Menikmati bahwa di saat inilah kita dituntut untuk lebih serius dalam belajar dalam menghadapi ujian yang akan dihadapi oleh setiap siswa kelas 3 seluruh negeri ini.
            Perasaan campur aduk inilah yang juga dihadapi oleh kami, Rani selalu saja menanyakan akan kemana kita nantinya. Dia tidak sanggup untuk melihat kita akan berpisah dan berada jauh dalam kota yang berbeda satu sama lain. Tetapi aku sudah menjelaskan kronologis kegiatan dan bagaimana hubungan kita selama setahun kedepan.
            “Ran, ga kerasa udah mau kelas 3 ya”
            “Iya Ren, kita makin awet aja yaa.. hehehe”
            “Iya makin awet hehe, tapi bukan masalah itu yang aku maksud”
            “Kita nanti pasti bakal renggang dan pisah”
            “Tuh kok ngomongnya gitu sih, aah bikin liburan badmood aja nih”
            “Ya bukan gitu, tapi kita juga kan harus persiapan buat ujian kelas 3 nanti”
            “Iya, tapi kan sekarang km ngertiin aku dong…”
            “Emang km kenapa Ran?”
            “Iiih km maah, ga perhatian banget sih sama aku!”
            “Iya aku ngerti kalo km pengen nikmatin masa kita kaya gini kan..”
            “Iya Reen, udah yaa jangan rusak suasana ini dulu”
            “Iya iya, yaudah jalan lagi yuk..”
            “Iyaa “
Dari percakapan itu aku sudah menduga bahwa dalam setahun ini aku ga akan terlepas dari Rani, karena memang dia sangat menyayangkan hubungan kita yang sudah lewat selama lebih dari setahun ini.

Sumber: http://facebook.com/adenasta.rizki

0 komentar :

Posting Komentar