Sabtu, 23 Juli 2011

Untitled THE TRIP Part III

NO TITLE

....
Wajah Rani yang tadinya senyum dan bisa merasakan bahagia kok tiba-tiba saja berubah menjadi merenung dan sedih. Ada apa yaa. Itulah hal yang aku pikirkan setelah mengantar Rani pulang ke rumahnya. Apa dia emang punya kelainan dengan perasaan atau memang perasaannya sangat sensitif. Ya sudahlah biarkan, mungkin dia hanya  kecapean karena terlalu sibuk di sekolah.
                Sesampainya aku di rumah, dering hp ku pun berbunyi menandakan bahwa ada SMS yang masuk. Ternyata Rani mengirim SMS.
                “No, kalau kamu emang udah bosen sama aku bilang aja”
                “Bosen kenapa ?”
                “Ya aku tau lah, dari cara kamu ke aku juga udah kaya gitu”
                “Emang ada apa sih Ran, aku masih ga ngerti. Coba Jelasin deh”
                “Septa siapa .. ?”
(aduuh, jangan-jangan tadi dia baca SMS dari Septa kemaren. Waaah gawat gawat)
                Dengan getar getir aku berusaha untuk bisa menjelaskan siapa dan apa yang terjadi antara aku dengan Septa. Mungkin saja selama dia duduk di motor, dia membaca SMS ku dengan Speta. Dan hal itulah alasan kenapa tadi Rani tiba-tiba mukanya langsung kecut.
                “Septa itu teman aku les Ran”
                “Oh yang kaya gitu kamu bilang temen?”
                “Kok kamu bilang begitu sih?”
                “Yaudah lah No, ternyata selama ini anggapan aku itu benar kalau kamu emang playboy!”
                “Ran, maaf yaa”
`               Rani tidak membalas lagi SMS ku semenjak itu, waduh gawat nih kalau sampai berlanjut. Rani pastilah sangat marah dan kesal sama aku. Memang ini semua terlalu beresiko, aku sudah mengira nanti bakal terjadi seperti ini. Apa hubungan ku dengan Rani akan berakhir seperti ini? Sebenernya aku masih sayang sama Rani. Tapi, kenapa Rani itu selalu saja cuek dengan hubungan kita ..?
                “Ya wajarlah no kalo dia marah, udah minta maaf?”
                “Udah kok ne,tapi dia ga bales lagi. Ditelpon juga ga diangkat”
                “Ya biarin aja dulu. Mungkin dia lagi ingin sendiri”
                “Kira-kira ne, hubungan kaya gini bisa langgeng ga ya?”
                “Yah, lagi kaya gini malah ngomongin kaya gituan. Liat entar deh”
                “Yaudah, tks ya ane.. Malam”
                “Malam kakak Rino :D , makanya jangan jadi playboy ka hehe. Piss”
Saat itu juga aku SMS ane untuk curhat, dia bilang memang aku yang salah sih. Yasudahlah kita liat aja untuk kedepan akan seperti apa.
                Besoknya aku coba untuk bertemu dan berbicara dengan Rani. Dia masih belum bisa terima kondisi ini. Walau sudah aku jelaskan semuanya ke Rani. Tapi di satu sisi, aku juga malah semakin terjerumus kedalam perasaan ke Septa. Septa selalu saja memberikan perhatian setiap saat.
                Septa memang gadis yang manis, cantik, smart dan asik bila diajak jalan. Rani adalah gadis yang cantik, baik, penyabar, penyabar, dan dia selalu ada ketika ku butuh. Tapi Rani tidak bisa seperti Septa yang bisa di ajak enjoy dan ceria. Selalu saja kita bersikap dingin atas hubungan kita. Penyebab hal inipun aku juga tidak tahu. Apa yang terjadi pada Rani sehingga dia selalu saja cuek terhadap ku.
                Aku akhirnya mencoba untuk mendekati sahabatnya Rani di sekolah, setelah mendengar penjelasan dari sahabat Rani tersebut aku langsung ingin menangis serta meminta maaf kepada Rani. Karena alasan kenapa Rani selalu saja bersikap cuek dengan aku adalah aku dianggap Rani seperti orang yang tidak mengerti perasaannya. Dia ingin aku cemburu apabila dia sedang dekat dengan cowo lain, dia juga menginginkan aku lebih protect terhadapnya, dan juga yang paling membuat dia jutek adalah karena aku sering melakukan kontak dengan cewe lain di Facebook, twitter, SMS bahkan secara langsung. Duuh sungguh sangat menyesal, kenapa ya aku lakukan itu semua. Aku melakukan itu kan juga karena aku tidak mendapat perhatian dari Rani. Sehingga akupun mencari kehidupan lain dengan melakukan kontak dengan cewe lain.
                Aku harus menemui Rani dan menjelaskan semuanya. Masalah ini jangan sampai terlarut hingga berakhir buruk. Di saat seperti ini Septa selalu saja mencoba untuk mendapatkan perhatianku, maaf Septa hatiku memang pernah bersinggah di hatimu untuk sementara. Tetapi hati yang sesungguhnya aku pilih adalah Rani, karena ada cinta yang bersemi serta sudah tertanam dalam dalam hati.
                Aku sudah jelaskan semuanya kepada Rani, Rani pun juga menerima penjelasan serta alasan ku untuk bertindak apa yang aku lakukan selama ini. Kita pun mempunyai komitmen untuk tidak melakukan ini lagi. Dan kita juga berharap hal ini tidak akan terulang lagi. Di satu sisi, Septa menjadi kesal terhadap apa yang aku berikan padanya. Aku member tahu bahwa aku sudah memiliki pacar bernama Maharani, awalnya dia tidak percaya. Tetapi setelah dia memeriksanya di hp, dia tiba-tiba saja langsung marah dan kesal. Maaf Septa, bukan maksud tuk membuat hatimu kacau seperti ini. Tapi cintalah yang telah memilih untuk aku bisa kembali bersama Rani.


               the end ..

0 komentar :

Posting Komentar